Sabtu, 24 November 2012

Menumbuhkan Mental Juara ....



Menumbuhkan mental juara itu tidaklah mudah, terutama bagi orang yang tidak punya bakat khusus seperti aku… aku tak punya suara yang bagus atau bisa melukis dengan indah, aku juga bukan orang yang begitu pintar hingga dapat menenteng piala dari ajang Olimpiade, yang aku punya hanyalah semangat untuk terus berusaha mengambil kesempatan yang ada dan mencoba berpartisipasi dalam setiap perlombaan yang sekiranya aku bisa ikuti… meskipun ujung2nya aku sering mendapatkan kekecewaan karena aku jarang menjadi juaranya, bahkan dari 100 lomba mungkin hanya 1 lomba yang bisa aku menangkan.. *alhamdulilah ya..

Salah satunya adalah hari ini, hari ini aku mengikuti lomba debat bahasa inggris tingkat fakultas teknik undip.. aku berusaha untuk tampil menjadi yang terbaik, mencari fakta pendukung, dan mencoba berpendapat sebaik yang aku bisa… tapi ternyata juri memang berkata lain, dia tak memilih tim ku untuk bisa berjuang lagi di babak semifinal… sungguh kecewa dan membuat aku down, sekilas aku selipkan tanya dalam do’aku kepada tuhan …“tuhan, apakah aku memang tak punya mental juara? Sehingga setiap perlombaan yang aku ikuti selalu kalah”… aku tak tahu tuhan akan menjawabku atau tidak, yang pasti aku harus segera move on dari keterpurukan ini….

Dalam organisasipun aku sering mengalami penolakan, waktu daftar organisasi BEM FT  dan AAPG (American Association Of Petroleum Geologist) aku ditolak, entah karena aku salah jawab pas interview apa karena aku kurang layak menjadi bagian dari organisasi itu … penolakan itu sejatinya memang menyakitkan,,,, *cetarmembahanabadai

Entah kekuatan apa yang ada pada diriku hingga aku tak pernah kapok untuk terus berkompetisi, aku punya keyakinan bahwa suatu saat akan ada keberuntungan yang berpihak kepadaku, yak… keberuntungan!! menurutku dalam setiap perlombaan kita perlu yang namanya keberuntungan…sekuat apapun atau sesiap apapun jika kita tidak menjumpai keberuntungan itu kita tidak akan menjadi juara…. misalkan dalam olimpiade kita beruntung karena materinya sudah kita pelajari semua, atau dalam debat kita beruntung mendapatkan juri yang professional atau motionnya kita kuasai…

Masih banyak kompetisi yang perlu aku jajal, targetku tetap menjadi juara… tapi paling tidak meskipun kalah aku akan mendapatkan pengalaman, “pengalaman sakit hati dan cemoohan”…hingga membuat aku semakin kebal hidup di dunia ini,,, terutama tebal “kulit muka”… nih aku ada kutipan nggak tahu dari siapa,,, tapi kata2 ini cukup membuatku move on..

“Tanamkan pada diri anda mental yang seperti itu, bukan masalah anda keluar sebagai pemenang atau tidak. Keputusan yang anda pilih adalah “pertandingan” yang anda mulai. Berjanjilah pada diri anda untuk terus melangkah dan menyelesaikan “pertandingan” tersebut! . Saat anda jatuh kemudian bangkit...jatuh...bangkit lagi...jatuh lagi...bangkit lagi...dan anda tidak pernah berhenti menyerah untuk terus bangkit! Tidak perlu menjadi juara tapi milikilah mental juara!!! FINISH WHAT YOU STARTED!”

*Dikutip dari catatan galau kehidupan kampus

Sabtu, 27 Oktober 2012

O.U.T B.O.N.D

O.U.T B.O.N.D Umbul Sidomukti, Semarang

Berawal dari gak sengaja browsing tempat wisata di semarang, kemudian mengisi waktu liburan iedul adha,, akhirnya jadi deh ke tempat ini... suer, awalnya gak tahu kalo di semarang ada tempat kaya gini....hahahah cupuu,, tempat ini namanya umbul sidomukti, salah satu tempat wisata alam yang ada di semarang jawa tengah... untuk info lebih lanjut, nih baca dibawah ini...


"Kawasan wisata umbul Sidomukti merupakan salah satu Wisata Alam Pegunungan di Semarang, berada di Desa Sidomukti Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Kawasan wisata ini dengan didukung fasiltas & Servis: Outbond Training, Adrenalin Games, Taman Renang Alam, Camping Ground, Pondok Wisata, Pondok Lesehan, serta Meeting Room.
Ada empat buah kolam yang bertingkat dan dapat dipilih sesuai kedalaman yang diinginkan. Airnya sangat dingin, jernih dan menyegarkan. Selain itu ditambah pula dengan beberapa sarana olahraga menantang keberanian di sisi kolam. Terdapat lintasan flying fox dengan dua pilihan track, marine bridge di lembah, rapeling menuruni lembah sisi kolam, dan ATV, kolam renang alami dan jalur trekking. Taman renang umbul alam Umbul Sidomukti terletak di lereng gunung ungaran dengan ketinggian 1200 dpl, diapit jurang dikedua sisinya.
Flying fox dengan panjang lintasan 110 meter, dengan jarak ketinggian dari titik terendah lembah sekitar 70 meter. Flying fox ini menyeberangi lembah, jadi seakan berpindah dari lereng bukit ke bukit di seberang dengan bergantung pada dua utas tali dan pengaman serta helm. Seperti biasa, flying fox dapat dilakukan dengan memilih gaya terlungkup seperti superman sedang terbang, atau gaya duduk biasanya. Tarif karcis flying fox lembah ini hanya 12.000 IDR, tak mahal untuk sekedar menguji keberanian.
Tiket parkir mobil 2.000 IDR. Tiket masuk untuk hari biasa 4.000 rupiah per orang dan 5.000 rupiah pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur. Ingin mencoba marine bridge? Siapkan 7.000 IDR untuk tiketnya. 6.000 IDR untuk rapeling, dan 15.000 – 20.000 IDR untuk 3x putaran ATV. Selain tiket reguler, pengelola juga menawarkan paket untuk kelompok berisi minimum 20 orang untuk corporate event seperti trekking.
Umbul Sidomukti dapat ditempuh dari arah Semarang menuju Solo, sampai menemukan pom bensin Lemah abang di sisi kiri jalan, belok kanan menuju ke arah Bandungan. Sampai di Pasar Jimbaran di sisi kiri, akan ada gang bertuiskan sidomukti di sisi kanan dengan jalan menanjak. Di sepanjang jalan kecil ada beberapa papan petunjuk untuk sampai ke Taman Renang Alam Umbul Sidomukti, Desa Sidomukti, Bandungan, Semarang.
Bus ukuran besar tidak bisa masuk ke area ini karena jalannya sempit, bus mini atau bis ukuran kecil untuk masuk perlu sopir dengan kemampuan sangat bagus" (http://seputarsemarang.com)
gimana? keren kan... buat kalian para mahasiswa galau yang diambang setres, tempat ini recommended banget (y)

Selasa, 25 September 2012

Dua hari yang lalu aku dan ke 3 temanku (Ali, Aufa, dan Firgin) mencoba menyusun rencana untuk  mengisi akhir pekan. Akhirnya kami berempat sepakat untuk mendaki gunung ungaran, ya meski ini pendakian pertama kami dan belum tau route pendakiannya kami tetap bertekad pergi kesana, itung2 mengisi akhir pekan yang selalu galau gara2 karatan jadi jomblo ... #ekhem

Pagi hari sekitar pukul 7 aku sudah packing dan mempersiapkan segala tetekbengek yang perlu dibawa buat perbekalan pada saat mendaki, mulai dari tas carrier, karpet, mi goreng, air minum, roti, permen, kopi, kaos kaki, jaket tebal, trash bag, pakaian ganti, ponco dll nya. Naek gunung itu emang harus prepare, kalo nggak ya siap2 tersiksa dihutan.., karena kita tak akan pernah tau kondisi alam liar disana... entah itu kesasar lah, ujan, badai, binatang buas, atau yang lainnnya.., dan kita juga harus bisa survive jika sewaktu2 terjadi hal tak terduga (ngutip kata2 senior Mapeagi)

Rencananya aku dan Ali mau berangkat jam 10 pagi dan kumpul di rumah Aufa (Pedurungan) lalu nyamper si Firgin, tapi agak ngaret gara2 aku malah nyasar ke simpang lima dulu...hahah maklum, aku bukan anak semarang bawah, kehidupanku cuma tau kampus, kos dan Tembalang tok...jarang sekali main ke Semarang bawah kalau bukan mau ngehedon atau liat pameran komputer...

Tak perlu menunggu lama akhirnya kami berempat caw ke Gonoharjo, perjalanan dari Kota Semarang kesana membutuhkan waktu sekitar 1 jam, inilah tempat yang akan menjadi stopsite pertama kami sekaligus tempat penitipan motor, ternyata lumayan murah juga cuma bayar Rp. 5.000,-/malam. sebelum memulai pendakian, kami makan siang dulu di salah satu warung makan yang berjejer disana. Tempatnya memang sederhana tapi cukup rame, soalnya selain tempat penitipan motor buat para pendaki, tempat ini juga dipakai untuk camping ground dan wisata alam, Nglimut namanya.

Pendakian akhirnya akan segera kami mulai, sebelumnya pemanasan kecil dulu supaya otot tidak kram. sekitar 10 menit kami pemanasan akhirnya kami mulai melangkahkan kaki kami dengan mantap dan penuh kecerian, menginjakan kaki ditengah batuan agregat yang aspalnya sudah hancur, ditengah teriknya matahri  tropis yang sangat gagah ketika jam 2 siang, dan beban berat yang menempel dipundak kami...prett lebay,,, padahal baru naek satu tanjakan saja kami sudah tepar, ngos ngosan, keringetan, muka merah, dan mengeluh "istirahat yo, cape" ... fakk waddahelll ...

Nampaknya kami cepat lelah karena sudah lama gak pernah olahraga lagi, otot2 betis kami tak terbiasa dengan kondisi kelelahan, terjadi timbunan asam laktat kalo kata guru Biologi mah. meski cape dan pegal akhirnya kami memaksakan diri untuk terus berjalan, dengan diselingi istirahat beberapa kali tiap ada tempat teduh...., sekitar satu jam kami berjalan kaki, akhirnya kami sampai di stop site ke dua kami, warung Pak Min, disini kami beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan panjang berikutnya.

Waktu sudah menunjukan pukul 3, waktunya kami melanjutkan perjalanan sebelum sang mentari kembali bersarang ke peraduannya dan bumi menjadi gulita. akan lebih susah buat kami para pendaki baru jika harus menyusuri hutan tanpa ada pendamping yang berpengalaman, ternyata apa yang dikatakan senior Mapeagi benar, alam tak pernah bisa ditebak. ketika mencari jejak kaki manusia yang biasa dilalui untuk mendaki, kami justru tersasar dihutan..., tanpa membawa kompas ataupun peta, perbekalanpun sedikit, dan cahaya matahari semakin layu... cukup panik, tapi untungnya kami tidak cepat putus asa dan mengambil jalan pulang, kami terus berjalan kedepan menggunakan insting kami, membuka jalan diantara semak2 belukar dan pohon2 yang tumbang...

Akhirnya kami berada pada suatu lembah diantar 2 bukit, galau pilih bukit mana untuk dinaiki. disisi lain puncak ungaran sama sekali tak tampak batang hidungnya. dengan sigap kapten ababil kami ( Ali ) langsung mengambil keputusan untuk menaiki bukit yang sebelah kanan kami, selain jalurnya yang relatif lebih mudah juga disana terdapat tanda2 bekas ada orang lewat. alhamdulillah.... sampai di puncak bukit kami menemukan kebun teh, dan kami menemukan jalan yang merupakan route pendakian... tiba2 terdengar suara "ngeeeeeeeenggggggggggg",,, suara motor !!! jadi ternyata kami berada begitu dekat dengan jalan raya ??? waddahellll ,,, kenapa si Ali gak bilang kalo stopsite terdekat ke puncak ungaran bisa dilalui dengan kendaraan, tau begitu kami tak perlu berjalan hingga nyasar sampe 4 jam .... fakkk....

Tak begitu jauh dari situ, kami menemukan sebuah desa kecil yang dikelilingi kebun teh, desa yang sejuk dan alami. tak ada listrik PLN disini, mereka menggunakan generator untuk penerangan. disini lah ternyata stopsite terdekat untuk sampai ke Puncak Ungaran, katanya cuma butuh waktu sekitar 3 jam perjalanan. disini kami bertemu dengan anak2 Mapeagi yang mau naek gunung juga, mereka teman2ku dikampus dan mereka gak tahu kalo kami mau naik gunung juga... hahahha

Karena hari sudah malam dan kami terlampau lelah, akhirnya perjalanan ke puncak ungaran akan kami lanjutkan pukul 3 pagi, rencananya bareng sama anak2 Mapeagi juga biar kami gak nyasar2 lagi... malam itu kami tidur ditenda yang sudah kami bawa, tenda yang kecil namun cukup nyaman. kami tertidur cukup lelap karena kelelahan dan terbangun pukul 2 pagi untuk persiapan naik ke puncak ungaran....

Sebelum naik seperti biasa kami pemanasan dan berdoa dulu untuk keselamatan pulang dan pergi, hal kecil yang kadang terlupakan tetapi berakibat besar. diperjalanan menuju ungaran kami berada dibelakang para mapeagi, sengaja memang supaya kami bisa bebas beristirahat semau kami,, kami tak sekuat mereka yang harus terus2an berjalan... ternyata ke puncak ungaran tracknya tak begitu sulit, meski banyak batuan dan debu serta semak2 yang terbakar kami bisa dengan mudah melaluinya. memang ungaran ini terkenal tak begitu sulit untuk ditaklukan, berbeda dengan gunung mahameru yang sangar itu.
Kurang lebih sekitar 3 jam kami berjalan menuju puncak, akhirnya puncak ungaran sudah berada didepan mata. pada awalnya kami ingin melihat sunrise dari puncak tertingginya, namun karena kabut yang cukup tebal kami tak bisa menikmati momen indah itu. puncak ungaran pun sudah berada dibawah kakiku, kini aku bertengger diatas puncak gunung setinggi 2.050 meter diatas permukaan laut. suatu kebanggan sendiri yang mana semua orang belum tentu bisa melakukannya, saat itu juga aku benar2 merasa jadi mahasiswa Geologi yang SEUTUHNYA ... sesampainya dipuncak kami langsung mengabadikan momen itu dan mengisi perut dengan memasak mie instan dan kopi yang sudah kami bawa, jam setengah 8 pagi kami kembali turun dan hendak pulang ke peraduannya masing2...

Next time, Gunung Merbabu ..... Insyaallah ...

Rabu, 22 Agustus 2012

H+3 Lebaran ...

P.H.O.T.O.B.L.O.G : Iedul Fitri Day-3

Sebelumnya minal aidin walfaidin dulu ya, mohon maaf lahir dan bathin …….

Di lebaran hari ke-3 tahun 2012 ini aku berkunjung ke rumah sanak saudara yang berada di desa Cipancur, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Barat. Desa ini tak begitu terisolir, lokasinya dekat dengan jalan raya. Namun suasananya begitu tenang, sejuk dan penduduk desanya juga sangat ramah, rumahnya pun banyak yang masih berupa gubuk dan terbuat dari anyaman bambu. Salah satu kerabatku ada yang tinggal disini, seorang nenek tua berambut putih dengan goresan tegas yang terukir rapih di keningnya menandakan usianya yang tak lagi muda, dia adalah kakak perempuan dari kakekku dan aku biasa memanggilnya dengan sebutan “Toa Kasah”.
Aku lupa menanyakan berapa usianya sekarang, mungkin sekitar 70-80 tahunan. Dia tinggal bersama suami dan anak-anaknya, ketika aku dan keluargaku datang mereka menyambut kami dengan penuh keramahan. Lucunya mereka menganggap kami seperti orang yang baru datang dari kota saja, padahal kami juga berasal dari desa yang tak begitu jauh dari desa mereka. Jaraknya hanya sekitar 15 km dan ditempuh dengan waktu ± 30 menit menggunakan sepeda motor, tetapi meskipun jaraknya dekat desa kami sudah terpaut beda provinsi. Desaku berada di perbatasan Jawa Tengah (ujung paling kiri) sedangkan desa mereka di perbatasan Jawa Barat (ujung paling kanan), dalam berkomunikasi sehari-hari kami menggunakan dialek dan logat yang sama yaitu bahasa sunda ala british (read : sunda rusak). Memang seperti itulah kalo jadi orang perbatasan, bahasanya penuh dengan kontaminasi J

Salah satu mata pencaharian mereka adalah sebagai tukang gula kawung (gula merah), mereka mengambil sari gulanya sendiri dari pohon di kebun dekat rumahnya. Pohonnya dinamakan pohon kawung, batangnya cukup besar dan tinggi dengan daun yang mirip daun kelapa, buahnya kecil-kecil dan banyak, mungkin pohon ini termasuk kedalam kelas palmae atau pohon palem-paleman. Sari gula yang mereka ambil rasanya sangat manis, warnanya putih keruh, dan kamipun beruntung bisa mencicipinya. Mereka biasa mengambil sari gula itu dipagi hari, lalu sari gula yang didapat digodok di tungku tua yang berada dalam gubuk kecil dipinggir rumahnya. Katanya butuh waktu 12 jam untuk menyulap sari gula itu menjadi gula merah yang siap disantap…sllerppp !!!
  

Tanpa terasa waktu cepat berlalu, waktu sudah menunjukan pukul 12.00 WIB dan mataharipun telah bertengger angkuh di atas kepala kami. Saatnya kami pulang kerumah, tidak lupa untuk mengabadikan hangatnya momen lebaran kami narsis bareng-bareng dulu sebelum beranjak dari situ.

Sekian, thankyou for visit dude!!!

Selasa, 14 Agustus 2012

Nenekku Pahlawan....!!!


Nenekku Pahlawanku…,,  mendengar kata itu mengingatkanku akan lagunya band Wali yang cukup unik, berjudul “Neneku Pahlawanku”... dari situ juga aku jadi terinspirasi untuk menulis sepenggal kisah dalam hidupku, sepotong cerita tentang sosok pahlawan perempuan versiku sendiri, pahlawanku yaitu….. nenek… ya nenek…!!! nenekku mungkin tak secantik Dewi Sartika, tak sekaya R.A Kartini, atau tak seberani Cut Nyak Dien. Tapi buatku nenek itu lebih dari sekedar pahlawan, tapi juga malaikat penjagaku….

Orang mungkin berpikir bahwa seorang anak adalah titipan dari Allah SWT untuk kedua orang tuanya, tapi aku yakin sekali hal itu tidak berlaku untuk aku. Aku tidak dititipkan kepada ibuku, apalagi ayahku ! Tapi sosok seorang nenek lah yang telah tuhan pilih untuk menjadi malaikat penjagaku dalam menemukan jati diri, memasakan makanan untukku pagi siang dan sore, mengantarku ke sekolah ketika masih SD, membangunkanku dikala sahur, mencucikan pakaianku, memeluku disaat aku mau tidur, memotongi kukuku yang panjang, menggendongku ketika aku menangis, mengajaku pergi ke kebun dan ke sawah, memarahiku ketika aku gak mau mandi dan dialah orang yang diberi kesempatan untuk melihatku tumbuh dari yang tadinya anak ingusan menjadi pria gagah dan tampan. Sedangkan ibuku mungkin tuhan mentakdirkannya sebagai seorang ayah yang setiap harinya mencari nafkah untuk membiayaiku sekolah, makan, dan memberi jatah uang jajan. Lalu ayahku?? Ah, aku tak tahu jadi apa dia dalam kisahku… tak ada yang bisa aku ceritakan tentang dia, karena bahkan sosoknya tak pernah hadir dalam hidupku.

Nenekku seorang petani, bukan dari keluarga pahlawan apalagi bangsawan. Kini dia sudah sangat tua, kulitnya keriput dan tak lagi kencang seperti saat aku masih kecil dulu. Garis halus dikeningnya menggoreskan sejarah yang teramat panjang, setiap uban dikepalanya memiliki kisah tersendiri yang ia simpan rapih dalam kotak simponinya. Aku yakin, sosok cucu2nya lah yang paling banyak menuliskan kisah disitu… termasuk aku. Nenekku membesarkan 3 orang cucunya, yaitu 2 orang saudara sepupuku dan aku. Kini ditambah 1 orang lagi yaitu adekku. Ibu kami pergi merantau ke negeri seberang untuk mencari uang demi sesuap nasi dan kehidupan serta pendidikan yang layak bagi kami. Mungkin jika ibuku tak punya mental yang tinggi untuk merantau hingga melintasi samudera yang luas itu, aku tak akan pernah merasakan yang namanya bangku sekolah, apalagi bermimpi mempunyai gelar sarjana.

Dulu waktu aku masih kecil dan adeku belum lahir, akulah cucu kesayangannya. Bukan geer atau apa tapi ya itulah faktanya, setiap pagi aku selalu dikasih jajanan yang enak2, sedangkan kedua sepupuku gak dikasih sama sekali. Uang saku pun biasanya aku mendapat jatah lebih banyak, ya meski cuma dilebihin Rp. 100,- tapi lumayan buat beli gorengan waktu itu. Tiap pagi kami bertiga selalu dikasih uang saku Rp. 1000,- buat bertiga, ya sisanya ya itu yang dikasih buatku. Dulu uang segitu lumayan banyak, uang seratus juga bisa dapat peremen relaxa 4 buah atau sebungkus manisan kedongdong, apalagi jajanan di SD waktu itu murah2, jadi lumayan bikin perut kenyang lah. Nenekku juga lebih sering membelaku dalam hal apapun, mungkin karena aku cucu bungsu pada saat itu jadi aku lebih dimanjakan.

Entah bagaimana caranya dia bisa membesarkan cucu2nya hingga sekarang, mendidik kami, tanpa kenal lelah dan keluh. Aku yakin setiap keringat yang mengucur dari tubuhnya akan dibalas dengan berjuta kebaikan dari tuhan, setiap gerak langkahnya dalam membimbing kami akan menjadi saksi ketabahannya di suatu masa kelak, setiap derai do’a yang ia panjatkan akan menjadi pelepas dahaga bagi kami para cucunya yang lelah dan haus berjuang untuk masa depan yang lebih baik. Ya kamilah anak2 malang yang ditinggalkan oleh para ayah yang tak berotak, tapi tak apa !! kehidupan tak selamanya dibawah, roda pun jika terus digoes dengan penuh semangat, ikhtiar dan do’a pasti akan bergerak. Yang tadinya diatas menjadi dibawah, dan begitu pula sebaliknya yang tadinya dibawah menjadi diatas. Suatu saat para ayah itu akan menyesal karena telah menelantarkan anak2nya ketika melihat anak yang ia telantarkan tumbuh meraih kesuksesan dan hidup lebih daripada ‘layak’.

Nenekku kadang suka pelit, apalagi kalo diminta uang jajan disamping uang saku buat sekolah. Ngeselin memang, tapi ya mungkin dia banyak pertimbangan harus beli inilah, itulah, bayar listriklah, dan sebagainya. Kalo lagi nonton TV juga dia suka berisik, membuat orang disebelahnya tidak bisa menonton dengan khusyu. Hal yang paling nenek senangi adalah ketika dia dikasih duit, sama sodaranya atau siapa kek… Kadang suka salting malah. Kadang aku juga ingin memberinya uang, tapi uang dari mana aku juga belum bekerja, uang jajanku juga sedikit dan itupun yang ngasih nenek… masa aku balikin lagi ??? aku juga kasihan sama nenek karena gak pernah kelihatan make emas ditangan atau lehernya, bukan karena gak ada yang ngebeliin. Ibuku dulu sering ngebeliin, tapi ya karena banyak kebutuhan tak terduga akhirnya terjual dan terjual lagi. Tenang nek nanti kalo aku udah jadi Geologist aku beliin emas bermata intan buat nenek,,, J

Satu mimpi yang mungkin jadi impian seluruh umat muslim di dunia ini, yaitu mimpi naik haji atau paling tidak umroh. Memang, nenekku tak pernah bilang dia pengen naik haji, tapi dari sorotan matanya ketika mendengar orang lain mau berangkat haji, aku tahu dia sangat sedih dan ingin seperti mereka. Tergelitik hatiku untuk membelikannya tiket naik haji setelah aku punya uang nanti, kalo bisa ya sekalian bareng kakek dan ibuku juga. Semoga tuhan mengizinkan, dan semoga neneku senantiasa diberikan kesehatan dan umur yang panjang supaya dia bisa melihat para cucunya memetik kesuksesan dari bibit ikhtiar yang ia tanamkan dahulu…. aminn…

Kini aku hampir beranjak dewasa, sebentar lagi aku akan bekerja, berkeluarga, dan menjalani hidup sendiri. Aku sangat berterimakasih kepada nenek atas jasanya, dialah pahlawan sekaligus malaikat penjagaku. Mungkin aku tak bisa membalas semua budi baikmu nek, tapi aku yakin… tuhan maha melihat, dialah yang akan membalas semuanya. Disetiap do’a nenek aku selalu mendengar do’a untuk cucunya. Sungguh mulia hati si nenek ini, bahkan dia menganggap cucunya seperti buah hatinya sendiri. Dan akupun sama, aku menganggap nenek seperti ibuku sendiri.

Terima kasih nek,, you are My Heroic Guardian Angel !!!


Rabu, 21 Maret 2012

Geologiiiiiiiii !!!

Judulnya aneh banget ya?? Ya soalnya bingung juga sih mau milih judul apa yang tepat, aku emang ‘kesasar’ masuk ke dunia dinosaurus ini (read:geologi). Meski gak kesasar dalam arti sepenuhnya juga…hehehe hal ini berawal ketika aku benar-benar dibuat galau sama yang namanya snmptn yaitu ketika masa-masa labil dikelas tiga SMA. Waktu itu pemerintah mengumumkan bahwa taun ini akan ada dua jalur snmptn yaitu undangan dan tertulis, kuota untuk snmptn juga lumayan gede lah jadi 60% dari siswa yang diterima diseluruh PTN yang ada di Indonesia. Tadinya aku udah mau daftar kuliah di IT TELKOM Bandung, tapi gak jadi karena biaya yang kelewat mahal. Sempat kepikiran juga buat ikut test STAN dan STIS yang kuliahnya gratis plus ikatan dinas pula so gak usah pusing-pusing bawa map bolak-balik perusahaan cuma buat ngelamar kerja pas udah lulus nanti, tapi gimana mau masuk coba kalo belajar aja gak pernah,,,ckckck. Pernah mimpi juga kuliah di kedokteran UI tapi kantong kurang dalem, atau kalo enggak kuliah di Teknik Sipil ITB tapi otak gak memadai…..#mewek
Itu tuh yang bikin galau, terus saja otak ini syelalu dipenuhi dengan gejolak…..
Mau kuliah dimana???
Mau jadi apa aku nanti kalo udah gede???????
Jadi Guru SD??? 
Katanya mau naikin haji ibu sama nenek???? Jadi orang dulu dong… 
Katanya mau bikin rumah sendiri??? Punya duit dulu dong… 
Bikin ibumu bangga,,,, 
Pokoknya harus jadi orang kaya biar bisa bantuin sodaramu…. 
Dan…. #bblablabla oh no i'm going crazy.....
Semuanya bikin galau stadium empatbelas, finally aku mulai ngintip-ngintip di internet dan tanya-tanya sama mbah gugel jurusan yang kira-kira cocok buatku, masuknya gak susah, prospeknya bagus, GAK ADA MATEMATIKA, FISIKA, sama KIMIAnya, dan yang pasti gampang nyari kerja ntar kalo udah lulus,,, (keliatan siswa labil bangettt). Sudah sering juga aku minta saran sama sodara-sodari, dan jawabannya begitu enteng… aku disuruh jadi guru…#hatssss jadi guru???? Maaf ya bukannya sentiment sama guru, tapi menurutku guru itu monoton banget….masuk pagi, pulang siang, tidur, ngoreksi, ngawas ujian, selalu begitu setiap saat (tapi guru itu mulia lho), dan aku juga belum siap buat ngehancurin anak bangsa...hahaha…..pokoknya guru itu gak "jiwa gue" banget yang sukanya jalan-jalan, melakukan penelitian, observasi, dan sesuatu yang menantang…#hoarrrrrrrRR
Ada yang nyaranin juga suruh masuk ABRI/Polisi…. mau disepak kali tinggi badanku cuma 163 cm plus lari dikit aja udah kaya orang mau mati. Tanya-tanya sama guru SMA kira-kira yang bagus jurusan apa eh malah ditanya balik “ya kamu sukanya pelajaran apa??” ya aku jawab “Biologi bu”, masuk biologi atau kedokteran aja…hm, kalo kedokteran sih emang udah mimpi dari bayi kali bu, tapi kalo biologi kayaknya terlalu khusus deh. Lalu?????    
 -____________-
Nah, pas kebetulan lagi browsing aku nemu blog yang lumayan bagus banget, dia ngebahas tentang jurusan-jurusan yang punya prospek yang bagus kedepannya. Dan disitu kebanyakan yang ditulis adalah jurusan dalam bidang teknik, jadi sekarang aku mulai interest untuk kuliah dalam bidang teknik. Tapi teknik apa yang cocok buatku???? Sebenernya aku pengen masuk teknik sipil atau kalo enggak arsitektur, soalnya aku suka banget gambar-gambar desain, tata ruang, dan interior rumah gitu,,,  tapi kayaknya untuk lulusan sipil dan arsitek udah terlalu banyak deh, lagian katanya kuliahnya banyak MATEMATIKAnya….gak mau ah,,, (cemen banget)… akhirnya lanjut deh browsing lagi di temani mbah gugel, dan jreng… ketemu blog lagi, dan disitu disebutkan bahwa Teknik Geologi adalah jurusan yang prospektif….yeah, ada pencerahan. Tapi apa ya geologi itu? Sama kah kaya geografi? Kalo iya berarti cukup seru juga soalnya aku lumayan suka geografi waktu kelas X, tapi karena aku masuk Program IPA jadi gak ketemu lagi sama si ilmu yang satu itu. Sekarang tinggal gugeling lagi buat cari tau apa sih geologi itu? Seprospektif apa dia? Dan kaya gimana nanti kerjaannya…..nendangin batu mungkin #eeh
Entar dilanjut lagi, mau minum susu hanget dulu ya…
#Nunggu air digalon panas,,,,
 (10 minutes later) Oke I’m come back…
Pas baca-baca ternyata eh ternyata geologi itu ilmu yang mempelajari tentang bumi dan segala isinya, mulai dari proses terbentuknya, material pembentuknya, kandungan-kandungannya, dan lain-lain, dan katanya juga kalo kuliah disini bakalan sering jalan-jalan karena laboratoriumnya gede banget…. Bumi gitu loh!!!!!!! dan kerjaanya nanti dalam bidang pertambangan, perminyakan, atau panas bumi yang insyaallah gajinya gede,,,,, (kata orang lhooo)
akhirnya aku mulai interest deh sama ilmu yang satu ini, kemudian aku konsultasi lagi sama Pak Prayogo guru bahasa inggris yang ngurusin entri data snmptn di sekolahku. Dan katanya iye, emang bener geologi itu bagus….wah finally I become more and more curious about Geology… browsing lagi deh, makin browsing makin bikin hati ini mantap untuk kuliah di geologi. Meski ada yang bilang dikaskus katanya kuliah di geologi itu berat, smester pertama bakalan disuruh lari-lari lah, push up lah, and dikasih tugas banyak sama seniornya, tapi whatever lah yang penting gak ada matematikanya (Faktanya ternyata banyak banget deh L)….
Kali ini aku bingung milih Universitas yang Geologinya bagus, setauku ada sedikit banget Perguruan Tinggi Negeri yang menawarkan program studi teknik geologi. Kalo gak salah cuma ada di UGM, ITB, UNDIP, UNPAD, UNHAS udah segitu. Akhirnya dengan pemikiran yang begitu idealis dan dramatis UNDIP lah yang akan jadi kampus paling beruntung karena telah aku pilih… J
SNMPTN undangan pun mulai dibuka dan alhamdulilah aku masuk 20 orang siswa beruntung yang bisa ikut snmptn dari 80 siswa IPA di sekolah, ya begitulah nasib sekolah yang akreditasinya “B” jadi cuma bisa ngirim 25% siswa terbaiknya, aku diminta menuliskan daftar jurusan yang bakalan aku pilih untuk seleksi snmptn dimana jurusan yang jadi prioritas utama harus jadi pilihan pertama, dan juga passing grade nya harus paling gede. Dengan penuh pertimbangan akhirnya aku memutuskan ini, berat banget lho mutusin ketiga pilihan dibawah ini :
1.      Teknik Geologi UNDIP
2.      Teknik Mesin UNDIP
3.      DISKOMVIS UNS Solo
NB #Tulisan universitas disesuaikan dengan warna almamater kampusnya.... J


Entah rasanya kenapa waktu itu aku pengen banget masuk UNDIP, mungkin karena namanya keren kali ya trus ada embel2 pangeran diponegoronya juga, plus warna jas almamaternya itu loh yang biru-biru galau gimanaaaaaaaa gtu.....

Singkat cerita, data pun akhirnya dikirim dan sekarang fase galau udah berakhir ,, fiuhh tinggal nunggu pengumuman aja deh tanggal 18 Mei 2011…... sekarang aku musti fokus dengan ujian nasional, ya iya lah kalo SNMPTN lulus tapi ujian nasional gak lulus sama aja dudul kan ya...

Setelah menunggu hingga jutaan abad, melewati zaman siderian hingga neogen serta melewatkan waktu galau bersama para dinosaurus hingga mereka punah dan terfossilkan... akhirnya hari itupun datang juga, hari yang  aku tunggu-tunggu, hari yang akan menentukan jalan hidupku kedepan, hari yang akan menjadi awal kehidupanku yang baru, dan hari yang sesuatu bangettttttt kalo kata syahrini….PENGUMUMAN SNMPTN UNDANGAN, dimalam yang dingin nan mendung itu aku berjalan dengan langkah gontai duduk di kursi ruang tamu, mencari sinyal three yang emang agak susah dirumahku, tangan ini agak gemetar, nampaknya denyut jantung ini jauh lebih kencang daripada petir di musim kemarau, aku buka opera mini lalu masuk ke web snmptn…. Log in nomer pendaftaran dan passwordnya pake hari ulang tahun 15101993, tret aku buka,,, agak lama sih loadingnya…. Kemudian ada tulisan “Selamat anda lolos SNMPTN Undangan”, spontan hati yang gemetar ini langsung plong dan mataku agak berkaca-kaca. “terimakasih tuhan, akhirnya aku temukan jalan takdir ini”. Kukabari berita ini pada nenek, mamih, sodara, sahabat, Pak Prayogo, dan kepada batu #eehh
…..“geologi tangguh bravo geologi”……..
Seperti itu lah kisah galau yang aku alami di masa snmptn, kalian pasti pernah merasakan hal yang sama atau bahkan lebih gila lagi? Silahkan tuliskan saja biar kita bisa tertawa ketika kita membacanya di masa tua nanti...

Minggu, 18 Maret 2012

About Me !!!



Welcome blogger,,, 

Perkenalkan, nama saya Hangga Wijaya… Biasa dipanggil Arga, Hangga atau Aga…, saya lahir pada tanggal 15 oktober tahun 1993 di sebuah desa yang hijau dan sejuk bernama Sawah Gede, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes (Bagian Selatan). Saat ini saya sedang kuliah di jurusan Teknik Geologi UNDIP dan masuk angkatan 2011 …

Kesibukan saya saat ini selain duduk manis melototin dosen (kuliah), nendangin batu (mapping), menggalau bersama para dinosaurus (praktikum), nyoretin kertas (laporan) dan nungguin kampus (berorganisasi), saya juga  sering moto-motoin objek gak jelas (hunting)... biasanya ditemani kawan2 geologi juga, ya itung2 refreshing dari kejenuhan dunia mahasiswa …

Blog ini adalah sahabat galau saya untuk mengisi waktu luang…. 

Well, Thank you for visiting dudeee … !!!! JJJ